Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Cornell Lab of Ornithology ini mencakup 495 spesies burung dari tahun 2007 hingga 2021 dan didasarkan pada lebih dari 36 juta pengamatan yang dikumpulkan melalui platform eBird.
Hasilnya menunjukkan bahwa untuk 83 persen spesies, penurunan paling nyata terjadi di daerah-daerah di mana burung-burung tersebut biasa ditemukan. Hal ini mengindikasikan adanya perubahan besar pada lingkungan.
Meskipun kehilangan keseluruhan mewakili lebih dari 25% burung yang bersarang sejak tahun 1970, penting untuk memahami perubahan lokal agar dapat merespons secara efektif. Tim peneliti menggunakan model pembelajaran mesin untuk memproses data, menciptakan peta dinamika populasi pada tingkat spasial yang luas.